Di Malaysia, 60% penduduknya beragama Islam.Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi lonjakan permintaan untuk “mode moderat” di Malaysia.Apa yang disebut "mode moderat" mengacu pada konsep mode khusus untuk wanita Muslim.Dan Malaysia bukan satu-satunya negara yang mengalami badai mode seperti itu.Diperkirakan bahwa nilai pasar global "mode moderat" mencapai sekitar 230 miliar dolar AS pada tahun 2014, dan diperkirakan akan melebihi 327 miliar dolar AS pada tahun 2020. Semakin banyak wanita Muslim memilih untuk menutupi rambut mereka, dan permintaan mereka akan jilbab hari demi hari semakin meningkat.

Di negara-negara mayoritas Muslim lainnya, banyak wanita juga mengenakan hijab (kerudung) sebagai tanggapan atas perintah Al-Qur'an bahwa pria dan wanita harus "menutupi tubuh mereka dan menahan diri".Ketika jilbab menjadi simbol agama, ia juga mulai menjadi aksesori fesyen.Meningkatnya permintaan fashion jilbab oleh wanita Muslim telah menciptakan industri yang berkembang pesat.

Alasan penting lonjakan permintaan jilbab modis adalah tren berpakaian yang lebih konservatif telah muncul di negara-negara Muslim di Timur Tengah dan Asia Selatan.Dalam 30 tahun terakhir, banyak negara Islam menjadi semakin konservatif, dan perubahan doktrin secara alami diproyeksikan ke masalah pakaian wanita.
Alia Khan dari Islamic Fashion Design Council percaya: “Ini tentang kembalinya nilai-nilai tradisional Islam.”Dewan Desain Busana Islami memiliki 5.000 anggota dan sepertiga dari desainer berasal dari 40 negara berbeda.Secara global, Khan percaya bahwa "permintaan (mode moderat) sangat besar."

Turki adalah pasar konsumen terbesar untuk busana muslim.Pasar Indonesia juga berkembang pesat, dan Indonesia juga ingin menjadi pemimpin dunia dalam industri “mode moderat”.


Waktu posting: 15 Okt-2021